Breaking News
Join This Site
AL-FAATIHAH, Salah Baca Salah Tujuan Anda

AL-FAATIHAH, Salah Baca Salah Tujuan Anda

Dalam kutipan berikut kita share dengan tujuan bahwa ketika seorang muslim dalam melaksanakan ibadahnya menjadi tujuan yang benar , nah untuk kutipan berikut ini mari kita pelajari bahwa pentingnya ke fasihan dalam mengucap,membaca Al Qur'an , namun dalam bahasan kali ini yang kita ungkap bersama study kasus dalam membaca AL-FAATIHAH (PEMBUKAAN) , kita semua tau dan paham bila mana seorang muslim dalam melaksanakan sholat yang utama adalah surah tersebut, nah dalam maknanya saja udah jelas yaitu pembukaan, untuk itu dalam tema yang di share di website Pondok Pesantren Ushuluddin ini ingin mengulas pentingnya ke fasihan dalam membaca Surah di Alqu'an,

Oke, mari kita pelajari bersama-sama kajian di bawah ini :


AL-FAATIHAH (PEMBUKAAN)
[1] Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

~ Penambahan satu titik pada huruf ha’ di kata yang terakhir (ar-rohiim) menjadi (ar-rokhiim) ternyata mengubah arti.
·        رَحِيْم = penyayang
·        رَخِيْم = merdu


[2] Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

~ Perubahan huruk ha’ pada kata yang pertama (al-hamdu) menjadi kaf (al-kamdu) juga berakibat pada berubahnya makna.
·        اَلْحَمْدُ = pujian / segala puji
·        اَلْكَمْدُ = penderitaan, kesedihan yang sangat, kesuraman
[3] Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
~ Penambahan satu titik pada huruf ha’ di kata yang terakhir (ar-rohiim) menjadi (ar-rokhiim) ternyata mengubah arti.
·        رَحِيْم = penyayang
·        رَخِيْم = merdu

[4] Yang menguasai di Hari Pembalasan.
~ Lafal maaliki boleh dibaca panjang (maaliki) yang berarti pemilik atau yang menguasai,dan boleh juga dibaca pendek (maliki) yang berarti Raja.


[5] Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

~ Penghilangan tasydid atau syiddah pada lafal iyyaaka menjadi iyaaka berakibat mengubah maknanya sebagai berikut.
·        اِيَّاكَ  = hanya Engkau
Iyyaaka na’budu = hanya Engkau yang kami sembah.
Wa iyyaaka nasta’iin = dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

·        اِيَاكَ  = cahaya matahari-Mu
Iyaaka na’budu = kepada cahaya matahari-Mu kami menyembah.
Wa iyaaka nasta’iin = dan kepada cahaya matahari-Mu kami meminta pertolongan.

[6] Tunjukilah kami jalan yang lurus,


[7] (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.


SEMOGA ARTIKEL TERSEBUT BERMAKNA