Breaking News
Join This Site
Sifat Hayat

Sifat Hayat

4Dalam kajian sabtu malam ahad kemarin pada tanggal 17 Oktober 2015 yang bertempat di masjid Bunyamin, Martapura Timur tepatnya di Pondok Pesantren Ushuluddin, dalam Kajian Guru Besar KH. Muhammad Juchran Erfan Ali telah menjelaskan Allah Bersifat Ilmu. Artinya Mengetahui. Allah tahu dengan sifat ilmu-Nya. Sehingga dengan sifat ilmu itu Allah maha mengetahui dan wajib bagi Allah untuk selalu mengetahui ( Alimun / Aliman ). Karena bukti ilmu Allah swt tersebut pada tahunya hati kita, maka hakikatnya bukan tahu kita, melainkan ilmunya Allah swt. Pemahamanya adalah  Bukan ilmu aku melainkan ilmu-Nya Allah, sedangkan dalam penjelasan beliau bahwa ditekankan dalam kajian majlis ta’lim tersebut yang mewarisi  sifat Alimun adalah orang-orang alim, sebagaimana di jelaskan oleh para ulama Ahlusunah waljama’ah yang mana kita juga diminta untuk selalu berkumpul dengan orang-orang alim, supaya kita juga menjadi orang yang mewarisi kepribadian alim , Insya Allah. dan beliau juga memberikan penekanan bahwa ketika kita menghormati guru kita maka niscahya kita menjadi orang-orang yang mulia.

dalam kajian berikutnya yaitu malam ahad tanggal 24 Oktober 2015 sore tadi dalam sambungan kajian lanjutannya adalah  Allah Bersifat Hayat. yang Artinya Hidup. Allah hidup dengan sifat hayat-Nya. Sehingga dengan sifat hayat itu Allah maha hidup dan wajib bagi Allah untuk selalu hidup ( Hayun / Hayan ). Karena bukti hayat Allah swt tersebut pada hidupnya tubuh kita, maka hakikatnya bukan hidup kita, melainkan hayatnya Allah swt. Pemahamanya adalah Bukan hidup aku melainkan hidup-Nya Allah.

tak hanya itu dalam kajian tersebut beliau menjelaskan dimana didalam tubuh kita adanya Dzat Allah yang mana wujud pada diri kita, sehingga jelas pada diri kita itu tidak ada kecuali yang ada adalah Allah, Guru besar Pondok pesantren ushuluddin juga menjelaskan pada hakikatnya di dalam diri kita juga bersifat hayat yang mana di dalam diri kita adanya Ruh, untuk itu kita juga harus menjaga dan merawat diri kita sebagaimana kita merawat rambut kita, dalam kajian tersebut KH. Muhammad Juchran Erfan Ali menjelaskan bahwa seluruh apa yang ada di dalam diri kita itu harus kita jaga dan kita pelihara sebaik mungkin, karena di dalam kehidupan kita adalah target dari kematian yang kedua dari kematian yang pertama dan kehidupan yang kedua adalah akhir dari kehidupan yang pertama kita. dalam merawat diri kita dipaparkan oleh beliau melalui riwayat yang dilakukan oleh Rosululloh Muhammad SAW yang dijelaskan oleh syech Ahmad Madhuridzi bahwasanya Rosululloh hingga dapat berusia 63 Tahun beliau selalu merawat tubuhnya dari ujung rambut hingga ujung kaki, hal tersebut terbukti di usia 63 tahun beliau pada rambutnya hanya memiliki 3 uban saja. beda dengan kita ketika kita usia 40 an aja mungkin uban kita udah penuh.

dalam mempermudah penangkapan kajian tersebut bila mana anda / pembaca sekalian kurang memahami dalam penjelasannya silahkan anda melakukan interaksi dengan kami melalui Forum yang telah kami sediakan di situs ini. terima kasih, semoga bermanfaat.